BONDOWOSO – Tepat pada hari Rabu, 16 Februari 2022 pondok pesantren menggelar acara Sharing dan Hearing Rencana Menindak Lanjuti Perkembangan Pesantren Menuju Abu Zairi Enterpreneur Islamic Boarding School yang bertempat di Aula STIS Abu Zairi. Pengasuh KH. Muhammad Holid dan Pemangku Ibunda Nyai Bahdatul Nur Laili sangat mendukung pergerakan untuk kemajuan pondok pesantren berbenah. Acara ini juga di hadiri oleh Syamsul Hadi M.Pd. selaku Directur IEC ,Islamic Education Consultan dan Couplepreneur Doni Eka Saputra, M.Pd.I dan Nur Hasanah Mahnan, M.H.I dari Adeeva Group Serta guru Mts, MA, MADIN dan pengurus pesantren pusat.
Pondok Pesantren Islam Salafiyah Abu Zairi terus melakukan upaya untuk perkembangan pesantren. Pada kesempatan ini KH. Muhammad Holid menyampaikan DNA pesantren sebagai sufistik, dari situlah unique value pesantren adalah Sufisme Modern Berbasis Enterpreneur, dengan jargon Tasawwuf Milenial Jago Enterpreneur.
“Setiap orang pasti memiliki grafik kehidupan kadang posisi kita di atas dan kadang posisi kita di bawah. Dan dalam berbenah kita harus memiliki ilmu dan wawasan karena dengan itu kita mampu menjalankan grafik kehidupan secara logis. Jika kita mau sukses maka harus memulai dengan semangat dan kesungguhan”. Ujar Eka Saputra.
Samsul Hadi menambahkan, “Kita harus berdamai dengan diri sendiri, bersiap menuju ketidaknyamanan dan jangan mengeluh, itu semua tergantung pada SDM ABUZAIRI. Kita harus cari peluang yang bagus, dan apakah kita mampu melakukan peluang itu?. kalahkanlah dirimu sendiri dan menangkan dirimu sendiri, jangan berfikir sulit tapi bertindaklah mudah”.
Karena musuh terbesar kita adalah diri sendiri. Sebagaimana diketahui dalam kutipan Ibnu Hajar Al-Asqani :”Barangsiapa menyangka ada yang lebih memusuhi dirinya ketimbang nafsunya sendiri, berarti ia kurang mengenali pribadinya sendiri.” [Munabbihât ‘ala-sti‘dâdi li Yaumil Mî‘âd karya Ibnu Hajar al-Asqalani]
Lalu Samsul Hadi melanjutkan : “kita harus menyatukan visi misi antara lembaga formal (Mts, MA dan STIS ABUZAIRI) dan non-formal ( MADIN Hidayatullah) dengan pondok sehingga kita satu tujuan. Yang penting optimis. Terlalu banyak bicara tapi tidak bisa melakukan apa-apa itu percuma”. ucapnya.
Tim Redaksi Abu-Zairi.