BONDOWOSO – Aktifitas belajar mengajar semester 2 MDTA Hidayatullah tahun ajaran 2021 – 2022 telah usai. Momen tersebut ditutup dengan pembagian raport penilaian akhir semester (PAS) yang dilaksanakan pada jam 13.00 WIB, hari kamis tanggal 10 Maret 2022.
Sebelum rapot dibagikan, kepala sekolah Madin Hidayatullah Lr. Achmad Taufik memberikan sedikit sambutan kepada santri putra dan santri putri. “Alhamdulillah, kita sudah selesai melaksanakan ujian akhir madrasah dengan nilai standard lembaga Madin kita, ya .. meskipun ada juga sih yang masih bertapa dikelasnya ? Hehe .. ” Tutur beliau.
Beliau juga menghimbau agar tetap belajar lebih giat dan tetap rendah hati dengan hasil pencapaian peserta didik yang diatas rata-rata, juga kepada anak didik yang masih menetap supaya bersabar dan jangan berkecil hati karena kegagalan adalah langkah awal dari kesuksesan.
Dilanjutkan dengan sambutan dari mentor metode Amtsilati Ust Adi Fathurrozi mengatakan ” Di sistem Amtsilati kita sudah sepakati bersama mentor dari MTQ bahwasanya, kita sudah bermusyawarah mengenai surat rekomendasi kenaikan kelas untuk kelulusan di MTQ yang akan naik ke Amtsilati, kelanjutannya kita akan membuat surat rekom dari Amtsilati ke Madin kemudian ke sekolah formal. Dawuh lora Taufik nanti kita juga akan buatkan flock slide KBM agar terstruktur Target dan Ouput untuk Madin kita. ” Ujarnya.
Ustad Junaidi juga menambahkan ” Ingat Dawuh Bundanyai, Beliau tidak ingin santri Salafiyah Abuzairi ketika terjun dimasyarakat masih belum bisa fashih baca Al-Qur’an, maka dari itu mari kita sebagai santri tetap konsisten dengan prihal yang beliau amanahkan kepada saya dan kalian semua. Bagaimana kita bisa menjadi imam tahlil kalo baca Al-Qur’an saja kita masih belum benar. ” Tegasnya.
Kemudian ditutup dengan pesan dari Ustad Hafid Hasnan ” Saya ada sedikit cerita ketika masih mondok dulu di pesantren, Kyai saya pernah dawuh sampai saya sebut ini sebagai Fathul lisan. Mun nakanak e pondhuk nika athorok tor bejheng maka Reng seponah bekal e palancar rizkinah, king sebelikhe Mun nakanak e pondhuk nika meller maka Reng seponah bekal e pasherret rizkinah , saya sudah membuktikannya sendiri, saya pernah lalai ketika ngaji yang awal-awalnya rajin, kemudian saya tanya pada orang tua saya mengenai rizki, orang tua saya menjawab iye cong tak pade bik se bilenah, dengan sedikit emosi haru beliau menceritakan kisahnya.” Ujarnya.
Setelah itu, beliau berdo’a dan mempersilahkan semua asatidz-asatidzah wali kelas serta santri agar masuk ke kelasnya masing-masing untuk pembagian raport.
Semoga ilmu yang mereka dapat bermanfaat dan barokah
Alhamdulillah, Semoga terus mengalir barokah dari para asatidz dan asatidzah amiin 🤲
Semoga mendapatkan ilmu yg barokah 🤲🤲🤲