KH. Muhammad Holid (Pengasuh) Ngajar Kitab Tafsir Al – Jalalain

PAKISAN- Kitab Tafsir Al-jalalain adalah sebuah kitab tafsir al-Qur’an terkenal, yang awalnya disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli pada tahun 1459, dan kemudian dilanjutkan oleh muridnya Jalaluddin as-Suyuthi pada tahun 1505. 

Setiap hari Jum’at malam Sabtu, KH. Muhammad Holid mulang kitab Tafsir al-jalalain agar santri bisa memahami isi Al-Qur’an dan dekat dengan Al-Qur’an. 

“Di Al-Qur’an kan banyak cerita dan perbuatan para nabi jadi santri belajar kitab Tafsir al-jalalain agar dapat mencontoh perilaku nabi, disitu terselip pesan, nah sebenarnya pesan itu yang ingin disampaikan” Dawuh KH Muhammad Holid.

Beliau pun mengibaratkan pada salah satu contoh seperti ketika kita membeli laptop ataupun barang elektronik lainnya yang pasti akan tertera buku petunjuk di dalam kemasan itu. Lalu, beliau bertanya pada santri “apa sampean (kamu) percaya dengan pentunjuk itu?”,

Santri menjawab “iya saya percaya”,

“Al-Qur’an ini buku petunjuk bagaimana manusia menjalani/mengaplikasikan hidup di dunia ini” Dawuhnya.

Lalu beliau melanjutkan perkataannya : “Yang paling tahu kita kan Tuhan yang menciptakan sedangkan kita kan tidak tahu. Hadist, Tafsir dan semua ilmu yang ada dalam Islam itu tafsir. Adanya Al-Qur’an ini agar kita lebih tahu kehendak Tuhan dalam hidup ini seperti apa, bagaimana kita selamat di dunia dan akhirat”. 

Setelah itu beliau bertanya agama itu apa sih? Agama itu adalah cara Tuhan menjelaskan diri-Nya. Tujuan hidup manusia adalah Tuhan. Karena apapun yang ada di dunia ini adalah Tuhan. KH. Muhammad Holid memperjelas “kita bergerak, melihat, mendengar, bernafas dan lainnya kan dari Allah gak mungkin kita di charge seperti hp. Kita bernafas pun dari Allah, dalam ruangan yang tertutup kita masih bisa bernafas. Kebayang gak kalau oksigen ini patah-patah? Di ruangan ini ada oksigen dan di ruangan lainnya gak ada, bagaimana kita mau mencari tempat yang berogsigen padahal wujud nya pun Ghoib.”

Semua ilmu pengetahuan itu dari Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an adalah firman Allah. Manusia pintar karena rajin belajar dan yang memberi pikiran manusia adalah Allah. Jadi semua nya dari dan tentang Allah, apa yang selain Allah? Kenapa kita menyebutnya Allah? Beliau menjelaskan “karena DIA sendiri yang mengatakan. Dalam surah Al-Ikhlas ayat 1, قل katakanlah Muhammad هوالله DIA itu Allah أحد tunggal.” 

Dan ketika kita ingin memberi, kita tak perlu bertapa. Tapi kenapa manusia susah memberi? Padahal memberi itu adalah jalan termudah untuk mengabadikan diri kepada Allah. Semua itu karena nafsu, kotor nya hati kita. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *