Sabtu, 16 Juli 2022. Pondok Pesantren Islam Salafiyah Abu Zairi Pakisan Tlogosari Bondowoso. Telah menerapkan kegiatan Bank Sampah ini diarea lingkungan pesantren. Hal ini disebabkan karena rasa kepedulian dan tanggung jawab santri pada banyaknya sampah dipesantren.
Pemangku pesantren, Ibunda Nyai Bahdatul Nur Laili S.Pd.I mengatakan, gagasan ini muncul setelah adanya SOP pesantren mengenai 13 S, salah satunya adalah Sampah. ” Belum sampai sebulan berjalan bank sampah santri, masya Allah numpuk banyak sekali. Mereka semangat mengumpulkan sampah yang bisa ditukar menjadi uang dan uangnya masuk ke kas masing-masing daerah. Halaman bersih, anak-anak bertanggung jawab dengan sampah sendiri. ” Dawuhnya.
Sampah yang dikumpulkan adalah sampah yang masih bisa dimanfaatkan, baik organik maupun non organik. Untuk sampah organik diolah menjadi pupuk organik. Sedangkan sampah non organik seperti botol minuman bekas, kertas yang tak terpakai, kardus, besi bekas dan lainnya dikumpulkan untuk dijual dan hasilnya uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengurangi beban kebutuhan sarana prasarana santri dan anggaran financial ketika diadakan acara seperti maulid nabi dan haflatul imtihan. Pesantren juga menerapkan SOP sampah ini dengan baik. Semua santri, guru, dan warga sekolah diwajibkan untuk membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan pondok pesantren dari sampah didalam maupun diluar ruangan. Senada dengan hadist nabi :
الطُّهُوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ
” Kebersihan itu sebagian dari iman “
Upaya pengelolaan kreativitas sampah ini timbul dari kesadaran seluruh Tenaga pendidik dan Santri, Juga bimbingan dari Pengasuh Pesantren K.H. Muhammad Holid S.Ag, M.Hum mendorong santri untuk selalu hidup bersih dipesantren, “ karena tanda hati yang bersih itu dapat dilihat dari kebersihan lingkungan disekitar kita” tutur beliau.
